Pecinta Musang dari Tangerang


Solidaritas Owner Musang Tangerang (SOMAT)













Musang atau luak. Mendengar hewan itu yang terpikir dalam benak kita adalah salah satu nama hewan pengerat yang harus dibasmi. Tapi, tunggu dulu. Kini hewan yang dianggap hama ini, bisa dipelihara seperti layaknya kucing atau anjing.
Ya, di tangan komunitas Solidaritas Owner Musang Tangerang (Somat), hewan ini bisa menjadi sangat jinak dan lucu. “Stigma di masyarakat, musang seolah salah satu hama dan hewan buas yang harus dibasmi. Tetapi masyarakat perlu tahu, jika dipelihara dengan baik, musang merupakan hewan pemalu dan jinak,” kata Yatna Sasmita selaku Koordinator Somat.
Selain itu, Yatna mengaku, populasi musang di daerahnya terutama untuk  perkotaan sudah langka. Inilah dampak dari sering diburunya hewan yang lincah memanjat pohon dan berburu di malam hari ini. Berangkat dari pemikiran demikian, Yatna bersama Somat, menjadi latar belakang terbentuknya komunitas ini pada 28 Oktober tahun lalu. Tak hanya dijadikan ajang kumpul para pecinta Musang, Somat punya misi untuk memasyarakatkan hewan musang kepada khalayak luas.
Tak heran setiap gathering sekitar 40 anggotanya selalu mensosialisasikan keunikan dan eksotisme musang. Tempatnya pun beragam, tidak tetap di satu tempat saja. Komunitas ini selalu berpindah dari tempat keramaian satu ke lainnya.
"Dimana ada orang banyak, baik mal atau sarana olahraga, dan alun-alun kota di seluruh wilayah Tangerang Raya, pasti kami datangi," ujarnya. Seperti tiap Minggu pagi di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang maupun Lapangan Ahmad Yani, Kota Tangerang ini juga selalu diisi pembekalan materi dan sharing pengetahuan tentang musang, baik untuk anggota maupun untuk masyarakat luas.

Sehingga, mimpi mereka merumahkan musang dan tidak lagi diburu sebagai hama penganggu, tidak akan lagi melekat di hewan pemakan segala. Bagi yang ingin menjadi anggotanya pun tak sulit. Syaratnya mudah, mempunyai musang ataupun tidak, bukan masalah.


Komentar